Kamis, 03 Mei 2012


ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
by. ners-anca-abdi.blogsot.com

1.      Pengertian ISPA
Menurut WHO, ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang merupakan salah satu penyebab kematian pada anak, terutama di negara berkembang.
ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang dapat berlangsung selama 14 hari. 
ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas atau maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus maupun riketsia tanpa atau disertai radang parenkim paru. (Hood Alsagaff, 2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru)
ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang terdiri dari tiga unsur, yaitu : infeksi, saluran pernapasan dan akut.
a.    Infeksi adalah masuknya kumana atau mikroorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b.   Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adnekasanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
c.     Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. (A.Suryana, 2005. Buku Saku Keperawatan masalah Kesehatan Anak dan Balita)
2.      Etiologi ISPA
Menurut berbagai literatur ISPA disebabkan oleh bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA yaitu baketri Stafilococcus dan streptococcus dan virus yaitu virus influensa dan sinsitiavirus. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh virus yang dalam perkembangannya diperberat oleh infeksi sekunder. Penyakit ini erat hubungannya dengan keadaan rumah yang lembab dan tanpa ventilasi yang cukup, perilaku kesehatan orang yang terinfeksi, alergi karena makanan, debu dan benda asing yang masuk.
3.      Patofisiologi ISPA
Mikroorganisme masuk kedalam saluran pernapasan menyebabkan infeksi pada sel-sel mukus saluran pernapasan sehingga menyebabkan sekresi mukus yang berlebihan. Tubuh melakukan perlawanan melalui reaksi antigen dan antibodi sehingga menimbulkan proses peradangan yang bisa menyebabkan sesak dan batuk. Demam terjadi karena adanya peningkatan Interleukin I (zat antigen) yang beredar dalam darah yang merangsang hipotalamus untuk menaikkan set poin.
4.      Manifestasi Klinik ISPA
Seseorang yang menderita ISPA bisa menunjukkan bermacam-macam tanda dan gejala seperti batuk, serak, sakit tenggorokan, sakit telinga, keluar cairan dari telinga, sesak nafas, suhu tubuh anak meningkat 38,5 0C, pernapasan yang cepat, nafas yang berbunyi, bisa mual, muntah, tidak mau makan dan badan lemah.
5.      Komplikasi ISPA
Jantung, emphysema dan atelektasis.
Saluran pernapasan atas berfungsi menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara. Dalam proses ini saluran pernapasan atas terpapar terhadap berbagai patogen yang dapat masuk dan tumbuh pada berbagai area tubuh patogen dapat bersarang dalam hidung, faring (terutama tonsil), laring atau trakhea dan dapat berpoliferasi jika daya tahan tubuh hospes rendah. Virus dengan mudah menular dari satu penjamu (Hospes) ke penjamu lainnya. 
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah, misalnya pada saat perubahan musim panas ke musim hujan. Bentuk saluran pernapasan atas pada anak berbeda jika dibandingkan dengan orang dewasa, yaitu bentuk lidah pada anak lebih besar. ”Nasovaring” dan ”Orovaring” atau ruang yang menghubungkan antara hidung dan mulut relatif pendek dan sempit.
Dinding dari saluran sistem pernapasan atas dilapisi mukosa yang saling berhubungan, sehingga infeksi atau masalah yang terjadi di suatu tempat dengan mudah bisa mempengaruhi bagian saluran pernapasan atas yang lainnya. Apabila terjadi peradangan yang disertai demam, pembengkakan pada jaringan tertentu hingga berwarna kemerahan, rasa nyeri dan gangguan fungsi karena bakteri dan virus di daerah tersebut maka kemungkinan peradangan menjadi parah, semakin besar dan semakin cepat. Infeksi pada saluran pernapasan tersebut, dapat menjalar ke paru-paru dan dapat menyebabkan sesak atau pernapasan terhambat, oksigen yang dihirup berkurang, anak menjadi kejang bahkan bila tidak segera ditolong bisa menyebabkan kematian. 
Bersin, batuk yang berdahak dan ingus atau lendir yang keluar dari hidung sebenarnya merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk melawan bakteri dan kuman yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Batuk dan bersin merupakan mekanisme kerja bulu-bulu halus yang berada di permukaan saluran pernapasan dihidung dan tenggorokan melawan debu, bakteri, dan virus yang masuk supaya keluar dari tubuh. Apabila batuk juga disertai lendir atau skulum (dahak) yang berwarna hijau dan kental, hal itu menandakan terjadi infeksi dalam saluran tersebut.

 Klasifikasi ISPA berdasarkan derajat keparahan penyakit
1.      ISPA rigan atau non pneumonia   :   Penetalaksanaan cukup dengan perawatan dirumah tanpa prngobatan antimikroba.
2.   ISPA sedang atau pneumonia        :   Penatalaksanaan memerlukan pengobatan antibiotik, tetapi tidak perlu dirawat (rawat jalan).
3.   ISPA berat atau pneumonia berat   :    Segera masuk ke Rumah Sakit setelah pemberian antibiotik dosis awal. (WHO, 2002. Penanganan ISPA Pada Anak)
6.      Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA
a.       Faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya transmisi virus kepada penderita.
b.      Faktor ibu yang terinfeksi ISPA.
c.       Faktor dari anak sebagai penjamu (gizi kurang).
d.      Daya tahan tubuh anak yang rendah.
e.       Imunisasi yang tidak lengkap pada anak.
f.       Adanya wabah.
7.      Pencegahan ISPA
a.       Pemberian imunisasi yang lengkap.
b.      Berikan makanan yang bergizi pada anak sehingga status gizinya baik.
c.       Lingkungan di dalam rumah harus sehat, misalnya sirkulasi udara baik dan bebas dari debu.
d.      Jauhkan anak dari penderita yang terinfeksi ISPA.
8.      Penanganan ISPA
Klien yang terinfeksi ISPA ringan dapat dirawat dirumah dengan cara memberikan anak makanan yang bergizi dan tingkatkan pemberian cairan. Untuk klien yang terinfeksi ISPA sedang dapat ditangani unit rawat jalan, kecuali jika penyakit menjadi lebih parah dan membutuhkan perawatan. Penatalaksanaan keperawatan untuk kondisi lebih ditekankan pada penyuluhan kesehatan, istirahat yang cukup, banyak minum dan pencegahan infeksi lebih lanjut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar